Tuesday, December 05, 2006



3 Desember 2006
cinta berlabuh....
pada dermaga cinta yang teduh....
......................................
Dinda....segenap kerinduan....tercurah padamu...
temani aku dengan kasih mu......
temani aku dengan sayang mu
temani aku dengan cintamu.....
dalam menggapai cinta hakiki

Friday, November 10, 2006

Aceh Communty Forum

Mau Bergabung Dengn 1090 member yang sudah aktif...

www.acehforum.or.id... adalah komunitas anak Aceh terbesar..
segera register...











Saturday, September 02, 2006

ACEH VIRTUAL STORE (AVS)




BACKGROUND

Nanggroe Aceh Darussalam adalah daerah yang sangat kaya, baik sumber daya alam (SDA) hingga budaya masyarakat yang memiliki keunikan dan kekhas-an yang tersendiri. Sejumlah produk budaya adalah suatu yang sangat mahal dan memiliki nilai jual yang sangat tinggi karena masyarakat-masyarakat di dunia sangat menghargai kebudayaan Aceh.

Setelah bencana alam gempa dan tsunami yang menimpa Nanggroe Aceh Darussalam, tersisip hikmah yang sangat besar dengan terbuka lebarnya akses ke Aceh bagi bangsa-bangsa luar. Ribuan relawan dari berbagai penjuru dunia datang ke Aceh. Selain menjalani aktivitas sebagai relawan kemanusiaan, sengaja atau tidak sengaja mereka mulai mengamati dan menikmati kehidupan masyarakat Aceh, yang membekas dihati yang menjadi cerita berharga ketika pulang ke negeri asalnya. Kesimpulannya : Naggroe Aceh Darussalam beserta lagenda dan budayanya telah menjadi wacana di seluruh dunia.

Dapat dipastikan bahwa mereka mulai mengenal barang-barang antik yang menjadi souvenir untuk dibawa pulang ke negeri asalnya, barang-barang itu baik berupa rincong aceh, siwah, songket, kopiah meukeutop, tika iboeh, Pintoe Aceh dan eccessories kas aceh lainnya sampai dengan makan-makanan khas seperti pliek Ue, umping, pisang sale, dhoi-dhoi, bu bajek, halua, keripiek sare, kue pala dari pantai barat selatan, dan jenis lainnya. Tentu bukan saja para relawan kemanusiaan yang telah ke Aceh meminati barang tersebut, tapi semua orang yang sudah mendengar cerita tentang Aceh pasti ingin memiliki barang-tersebut.

Beranjak dari hal tersebut, maka kami melihat perlun adanya promosi besar-besaran dan juga mencermati peluang pasar luar negeri. Penjualan souvenir di internet adalah prospek bisnis yang sangat menjanjikan. ACEH VIRTUAL STORE (AVS) adalah sebuah usaha electronic commerce yang tidak saja menjadi mesin uang tapi juga dapat menjadi media sosialisasi kebudayaan Aceh ke dunia global.

PRODUK YANG DITAWARKAN

Produk-produk yang ditawarkan adalah souvenir Aceh baik berupa accessories, makanan khas (jenis makanan yang bisa tahan lama) sampai e-book ensklopedi Aceh.

Accesoris berupa :

  • Rincong
  • Siwah
  • Pintoe Aceh
  • Kain Songket
  • Kopiah Riman
  • Pakaian adat Aceh
  • Tas Motif Aceh
  • Baju Muslim Motif Aceh
  • Berbagai bordiran
  • Sepatu/sandal Aceh
  • Tikar Pandan
  • dll

Makanan :

  • Pliek U
  • Halua
  • Dodol
  • Bu Bajeek
  • Pisang Salee
  • Keripiek Sare
  • Kue Supet
  • Kue Keukarah
  • Kue Pala
  • Syrup Pala
  • Dan makanan kering khas aceh yang bisa tahan lama.

Eksiklopedi-ensklopedi dalam bentuk e-book

KEUNIKAN KELEBIHAN

Mungkin ada yang bertanya, apakah souvenir Aceh akan laku di pasar global? apakah orang-orang asing akan meminati Rencong atau Pisang Sale?

Souvenir Aceh memiliki keunikan tersendiri dan memiliki nilai jual tinggi. Dengan menempatkan diri pada posisi resseler AVS tidak memerlukan modal yang besar dalam hal pengadaan souvenir, karena dapat menjalin kerjasama dengan toko-toko souvenir atau pengerajin-pengerajin yang sudah ada sehingga dapat juga membantu mereka mempromosikan produk-produk kerajinan yang selama ini hanya dipasarkan di pasar lokal.

TARGET PASAR

Target pasar AVS sangat luas, tidak saja pencinta budaya tapi siapa saja di seluruh penjuru dunia pastis meminati souvenir Aceh. AVS pada tahap pertama menargetkan 10 % persen pengguna internet di dunia yang pada saat ini berjumlah ± 1,5 Miliyar akan memesan souvenir Aceh ke AVS.

TEMPAT/LOKASI USAHA ANDA

Tempat Usaha untuk AVS cukup digerakkan dari rumah , tidak perlu ruang toko ataupun ruang gudang. Dengan menyewa web hosting dan membeli sebuah domain name AVS akan menggelar etalase di dunia maya yang siap di browsing oleh siapa saja dan dimana saja, dengan kata lain AVS akan membuka toko di setiap tempat.

PESAING USAHA

Secara umum bisa dikatakan bahwa AVS belum memiliki saingan, karena belum ada Toko Souvenir Aceh yang menggunakan sistem ini, kalau pun ada masih sangat sedikit. Karena itu kami sangat yakin bahwa AVS punya prospek yang sangat menjanjikan.


SISTEM MARKETING

AVS akan tampil di www.acehvirtual.com yang memajangkan etalase produknya. Dengan mengpublish ke sejumlah situs search engine AVS akan cepat terpublikasi ke semua pengguna internet. Pembeli dapat melihat dulu gambar produk yang ditawarkan berikut dengan keterangannya serta harga yang ditawarkan, setelah berminat dapat melakukan transaksi melalui email atau telepon. Pada tahap awal AVS menggunakan sistem pembayaran langsung malalui transfer via Rekening Bank, untuk selanjutnya dikembangkan pembayaran via kartu kredit. Pesanan dikirim melalui jasa pengiriman seperti TIKI atau melalui jasa POS.

TIM MANAJEMEN USAHA

AVS tidak membutuhkan tenaga yang besar, AVS cukup di gerakkan oleh tiga orang.

  • Penanggung jawab usaha akan kami tangani sendiri yang mengkoordinir semua kegiatan AVS
  • 1 orang colector yang merangkap expedisi yang bertugas menyediakan barang pesanan dan mengantar ke tempat pengiriman.
  • 1 orang operator yang bertugas membaca email dan menjawab telp.

PENETAPAN HARGA

Dalam hal ini pengadaan barang, AVS memposisikan diri sebagai Reseller dari toko-toko souvenir Aceh yang sudah ada. Pada tahap pertama sebagai promosi (1 semester) AVS mengambil keuntungan 25% dari harga untuk pesanan dari dalam negeri dan 35 % untuk pesanan luar negeri yang sudah termasuk biaya pengiriman. Untuk tahap berikutnya disesuaikan dengan biaya pengiriman.

Misalnya :

Harga dasar Rencong ukuran Sedang

Rp. 100.000,- + 35 % = Rp. 135.000,- (pesanan dalam negeri)

Rp. 100.000, - + 45 % = Rp. 145.000,- (Pesanan Luar Negeri)

Harga Dasar Pakain Adat Aceh

Rp. 650.000,- + 35 % = Rp. 877.500,- (pesanan dalam negeri)

Rp. 100.000, - + 45 % = Rp. 942.500,-(Pesanan Luar Negeri )

TARGET PENERIMAAN

AVS menargetkan akan menjual 1500 souvenir dalam tahun ini degan keuntungan rata-rata per 1 souvenir adalah Rp. 75.000,-. Maka AVS akan menjadi mesin uang yang menghasilkan keuntungan bersih Rp. 112.500.000/tahun. Kami yakin dengan semangat untuk berkreativitas nilai ini akan tercapai.

KEBUTUHAN MODAL USAHA 1 TAHUN

2 unit komputer AMD Athlon 64 BIT @ Rp. 5.400.000,- Rp. 10.800.000,-

1 Unit Printer Canon iP 1600 Rp. 600.000,-

1 Unit Scaner Canon Lide 45 Rp 790.000,-

1 Unit Camera Digital Canon Rp 2.700.000,-

Sewa Web Hosting 350.000/bulan x 12 bulan Rp 4.200.000,-

Domain name dot com Rp. 120.000,-

Hosting Rp 350.000,-

Biaya pembuatan website Rp. 1.500.000,-

Rp. 20.590.000,-

(Dua Puluh Juta Lima Ratus Sembilan Puluh Ribu Rupiah)

PENUTUP

Membangun toko virtual bakan hanya sekedar mimpi-mimpi kami, kami yakin bisa mewujudkan semua itu. Siapapun akan mengakui bahwa e-commerce telah banyak mensukseskan anak-anak muda yang kreatif. Keingginan untuk memperkenalkan budaya bangsa menjadi motivasi yang terus mencabuk kami untuk terus bangun mencurahkan segenap kemampuan untuk ibu pertiwi. Konsep yang kami tuliskan bukan saja untuk kami sendiri, tapi kami sangat bangga bila pemuda-pemuda di Aceh bisa membuka mata, bahwa penderitaan dan cobaan yang menimpa daerah ini telah berakhir dan kita harus bangkit….bangkit…..dan bangkit. Tidak ada cerita berpangku tangan. Teknologi tiada berarti kalau tidak kita nikmati dengan berkreasi.

AVS hadir untuk budaya bangsa lebih berharga.

Sunday, August 06, 2006

Relung

Kegelapan terus menyelimuti malam
mendekap
kepiluan siang
dalam ratapan panjang
tiada bertepi...
kadang terdengar jeritan di relung hati........

menangisi mentari yang begitu cepat berlalu......

tiada arti bulan menerangi...

bintang gemintang menari-nari.......

karna hati hanya merindukan pagi.....
..
...........indahnya mentari.....

walaupun itu tak kan pernah pasti.........
akan biarkan diriku menanti..............
dalam rindu......
haingga MATI

Expresi Alam

Alam berkabut ditutupi titik-titik air langit
yang tak pernah bosan dan jenuh
mendengar titah malaikat untuk turun ke bumi yang selalu merindukan kesejukan...
.........................................
kadang dia menyambut dengan semburan air sungai..
yang bagi manusia adalah petaka banjir...................
padahal itu hanyalah ekpresi kegembiraan menyambut kekasihnya....
.............................
sulit memang memahami...........padahal manusia juga berbuat sama..............
nikmati saja titik-titik air langi itu
pasti kita akan merasakan ada suara-suara
tasbih......tahmid... yang mereka lantunkan
gemuruh dilangit bukanlah kemarahan......
tapi hanyalah gema takbir.........
mari kita nikmati.........

Saturday, August 05, 2006


Minggir Dikit Mau Foto Posted by Picasa


Selamat Tinggal STAIN Posted by Picasa


Bahagia Mama Posted by Picasa


Dek Lia Posted by Picasa


Bahagia Posted by Picasa


Senyum Posted by Picasa


Dinda &Cinta Posted by Picasa

Saturday, July 22, 2006

PALESTINA

Tantangan si Kecil Dorrah Kepada Tentara Israel, Sedetik Sebelum
Ajalnya Datang Menjelang

Dengan membusungkan dada,
Dada yang merah menyala
Dengan mengepalkan tangan kanannya,
Tangan yang merah menyala
Ia teriakan sebuah tantangan,
Tantangan yang merah menyala
Kepada seluruh tentara Israel yang durjana
?Ayo, tembakan seluruh peluru kalian
Pada dadaku dan dada seluruh anak Palestina
Maka kalian akan kalah bersama keputus asa?an
Dan kami akan menang bersama keyakinan!?

Doa si Kecil Dorrah

Untuk Ariel Sharon Sang Jagal Manusia Sedetik Sebelum Ajalnya Datang
Menjelang

Dengan bibir bergetar menahan derita, derita anak-anak Palestina
Ia berdoa untuk Sang Jagal Manusia Ariel Sharon
Aku doakan kau Sharon semoga berumur panjang,
Agar kau dapat terus menyalurkan hobimu
Membunuh anak-anak kecil tanpa dosa
Di mana saja
Tuhan akan membinasakanmu mengutukmu dengan sejadi-jadinya
Kelak di neraka !

Saturday, May 27, 2006

Senandung Mujahid

Gumpalan awan bergerak
bak arak-arakan bidadari langit

yang sedang mengantar ruh syuhada ke singgahsana Ainul Mardhiah
yang merindukan sang k
ekasih hadir dalam pelukannya.

Sesekali terdengar nyanyian merdu
Yanng mengalun syahdu suara bidadari itu.
Ingin rasanya ku sahut nyanyian itu
Tapi tak mampu…
karena ajal belum memisahkan jiwa dengan ragaku…
dan peluru musuh belum mampu menyentuh tubuhku…

Tapi….
Ku yakin masa itu semakin dekat menghampiri k..
Karena wangi surga semakin menyerbak di alam perjuangan ku wahai sahabatku relakan aku pergi menemui Tuhan ku…

INNALILLAHI WAINNALILLAHI RAJI’UN

Friday, May 26, 2006

MUNAJAT

Ya Allah Yang Maha Pemurah, terimakasih Engkau telah menciptakan dia dan mempertemukan saya dengannya.

Terimakasih untuk saat-saat indah yang boleh kami nikmati bersama.
Terimakasih untuk setiap pertemuan yang boleh kami lalui bersama.
Terimakasih untuk setiap saat-saat yang lalu.
Saya datang bersujud dihadapan-Mu,
Sucikan hati saya yaa Allah, sehingga dapat melaksanakan kehendak dan rencana-Mu dalam hidup saya.

Yaa Allah, jika saya bukan pemilik tulang rusuknya,
janganlah biarkan saya merindukan kehadirannya.
Janganlah biarkan saya melabuhkan hati saya di hatinya.
Kikislah pesonanya dari pelupuk mata saya
dan usirlah dia dari relung hati saya.
Gantilah damba kerinduan dan cinta yang bersemayam di dada ini dengan kasih dari dan pada-Mu yang tulus dan murni.
Tolonglah saya agar dapat mengasihinya sebagai sahabat.

Tetapi jika Kau ciptakan dia untuk saya, yaa Allah,
tolong satukan hati kami.
Bantulah saya untuk mencintai, mengerti dan menerima dia seutuhnya.
Berikan saya kesabaran, ketekunan, dan kesungguhan untuk memenangkan hatinya.
Urapilah dia agar dia juga mencintai, mengerti dan mau menerima saya
dengan segala kelebihan dan kekurangan saya sebagaimana saya telah Kau ciptakan.
Yakinkanlah dia bahwa saya sungguh-sungguh mencintai dan rela membagi suka dan duka saya dengan dia.

Yaa Allah Maha Pengasih, dengarlah doa saya ini.
Lepaskanlah saya dari keraguan ini menurut kasih dan kehendak-Mu.

Allah Yang Maha Kekal, saya tahu Engkau senantiasa memberikan yang terbaik buat saya.
Luka dan keraguan yang saya alami pasti ada hikmahnya.
Pergumulan ini mengajar saya untuk hidup makin dekat pada-Mu, untuk lebih peka terhadap suara-Mu
yang membimbing saya menuju terang-Mu.
Ajarlah saya untuk tetap setia dan sabar menanti tibanya waktu yang telah Engkau tentukan.

Jadilah kehendak-Mu dan bukan kehendak saya yang jadi dalam setiap bagian hidup saya, yaa Allah.

Amin....

Thursday, May 25, 2006

PENDIDIKAN & INTELEGENSI

Selama ini ukuran kecerdasan selalu dilihat dari paradigma intelegensi (IQ). Angka-angka memainkan peranan penting dalam penilaian siswa. Efeknya siswa yang merasa IQ-nya tidak standard merasa minder dan bahkan baru-baru ini, di Palopo -sebagaimana diberitakan FAJAR- ada siswa yang bunuh diri karena tidak lulus UAN 4,0.

Ketika berbicara tentang kecerdasan, setidaknya hal ini terkait dengan sistem pendidikan. Untuk melihat sistem pendidikan negara kita, kita perlu melihat sejarah. Tak salah kata Bung Karno: jangan sekali-sekali melupakan sejarah! Dalam dunia pendidikan juga.

Sistem pendidikan (juga hukum) kita selama ini banyak mengadopsi dari sistem barat. Ketika Belanda mendirikan lembaga pendidikan, langsung atau tidak langsung membawa budaya dan nilai Eropa. Di Indonesia nilai tersebut ada yang bisa diadopi, juga ada yang perlu ditolak. Hal ini dikarenakan perbedaan latar budaya Indonesia di Asia dengan Bangsa Eropa. Bangsa Eropa, dalam hal pendidikan lebih menekankan pada kecerdasan intelegensi (IQ). Ini efek dari kemajuan intelektual di abad pertengahan Eropa. Ketika itu terjadi ‘clash’ antara golongan intelektual vis a vis gereja. Kaum cerdik pandai semisal Copernicus mengkritik keras kebijakan gereja yang kontra dengan penemuan sains. Misalnya, dulu gereja menganggap bumi itu datar. Kemudian dibantah oleh golongan pandai dengan bumi itu bulat. Penemuan ini kemudian menjadi salah satu pendorong kenapa orang Eropa ramai-ramai menjelajahi samudera ke dunia timur.

Ketika itu terjadi dialektika sains dan agama (gereja). Efeknya kemudian kecenderungan para intelektual lebih pada otak. Kecerdasan dilihat dari otak. Terjadi dikotomi yang hebat antara dunia profan dan sakral atau sekuler. Dari sini kemudian, ketika menduduki wilayah jajahan, para kolonialis itu menerapkan paradigma kecerdasan intelegensi (IQ).

Makanya di Indonesia, terutama kampus negeri tidak ditekankan pada ajaran keagamaan. Dari sinilah berkembang terus hingga penjajah hengkang. Para tokoh pendidikan di Indonesia juga belum bisa mengubah sistem pendidikan di kampus negeri atau sekolah negeri ke arah pendidikan akhlak. Selama ini hanya pendidikan keilmuan saja. Tak heran kemudian banyak para intelektual yang korupsi. Di sini, nilai moralitas keagamaan memainkan peranan penting.

Thursday, May 18, 2006

KHALIFAH (Menyoal Kepemimpinan Modern)

Setelah dilantik menjadi Khalifah pertama, Abu Bakar. Ra, layaknya sebuah pimimpin sebuah negara menyampaikan sambutannya dalam pidato kenegaraan sebagai berikut :

“Sudara-saudara sekalian, walaupun saya bukan yang terbaik diantara saudara, namun saya telah diberi tanggung jawab untuk memimpin saudara sekalian. Saya akan anggap orang-orang yang terlemah diantara sudara-saudara kuat sampai saya memajukan tuntutan atas hak-hak yang memang merupakan hak mereka. Dan orang-orang yang terkuat diantara suadara-saudara akan saya anggap lemah sampai saya ambil dari mereka apa-apa yang memang bukan hak mereka. Saudara-saudara sekalian, saya seorang pengikut Nabi, bukan seorang pembaharu. Oleh karena itu kalua saya mengerjakan pekerjaan dengan baik, bantulah saya. Dan kalau saya menyimpang, luruskanlah saya. Dan lakukan perhitungan atas diri suadara sebelum saudara diperhitungkan orang. Tak seorangpun boleh meninggalkan jihad di jalan Allah, kecuali Allah akan timpakan kehinaan atas mereka. Dan jangan kerjakan kecabulan dikalangan suadara, nanti Allah akan menyebarkan bencana di kalangan mereka. Oleh karena itu patuhuliah saya selama saya patuh kepada Allah tetapi kalau saya tidak patuh kepada Allah dan Nabi-Nya, saudara tidak berkewajiban mematuhi saya. Saya sebenarnya lebih senang kalau salah seorang dari saudara yang diberi tanggung jawab ini sehingga saya terhindar dari tanggung jawab tersebut. Dan jika saudara mengharapkan saya untuk melakukan peran yang sama seperti Nabi dalam hubungan wahyu, saya tidak dapat mengerjakannya. Saya hanya seorang manusia biasa, jadi maafkan saya”.

Jika sahabat-sahabat menjadi Khalifah hari ini, apa yang ingin tambahkan atau kurangi dari pidato Abu Bakar. (Catatan : mengikuti Abu Bakar sepenuhnya tidak akan dapat diterima, sebab dunia telah banyak berubah sejak masa itu ) renungkan!.(Tengku Muda)

*dari berbagai sumber

Wednesday, May 17, 2006

Surat Cinta Untuk Yang Ngaku PII Wati

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Sahabat ku….

Meskipun kita belum pernah bertatap muka dengan langsung, namun hati kita, denyut nadi kita serta langkah kita telah terpautkan dalam satu nada yang sama yaitu…..Al-Islam…Oleh karena itu suka atau tidak suka….enak atau tidak enak..kita telah disatukan oleh Allah sebagai saudara….yang diantara kita akan saling memiliki,saling membutuhkan serta saling melindungi….oleh karena itu lewat do’alah kita akan dipertemukan…

Sahabat Ku Yang Sholehah……………..

sudahkah kita sampai pada kenikmatan beribadah seperti yang Rasul dan para shahabatnya rasakan? Sungguh hal itulah yang telah menjadikan umat di jaman Rasul sebagai”Khairu Ummah”…dan sekarang bagaimana dengan kita? Terkadang bahkan setiap kita melakukan ibadah hanyalah sebatas memenuhi kewajiban saja, padahal Allah telah menyuruh kita melakukan hal tersebut dengan penuh kesungguhan..lantas apakah ibadah yang telah kita lakukan selama ini akan menjadi penolong kita? Wallahu’alambishawab, yang jelas kita belum bisa menghadirkan Allah dalam setiap ibadah dan munajat yang kita lakukan..Lantas apakah cukup bisa kita membeli kenikmatan syurga hanya dengan melakukan hal tersebut?…………..

Sahabat Ku…………………….

Begitu banyak corak kehidupan yang telah kita rasakan sebelum kita sampai kepada kenikmatan hakiki yaitu syurga, bahkan begitu banyak keburukan yang ada pada diri kita, sehingga bahkan tak pantas rasanya bibir kita berucap “Ya…Rabbi….” Apalagi untuk menengadahkan tangan memohon pertolongan, ampunan atau sekedar meminta tambahan rizki untuk memuaskan nafsu duniawi, Terlalu kotor rasanya kalau saja Allah tidak bermurah hati mengulurkan kasih sayang-Nya, sehingga kita masih diberi waktu untuk membersihkan diri,mungkin bibir kita masih komat-kamit berucap “Ya…Rabbi…” sementara keburakan maksiat semakin hari semakin banyak…nikmat apalagi yang akan kita dustakan,nikmat islam,iman dan nimat dipertemukannya kita dalam saudara seakidah

Sahabat Ku……………………….

Jika suatu saat kita menemukan kejelekan saudara kita,maka tutupilah kejelekan tersebut dari penglihatan,penciuman dan pendengaran saudara yang lain,semua itu kita lakukan tidak lain karena kitapun memiliki kekurangan dan kejelekan, bukankah orang yang menutupi aib orang lain maka Allah akan menutup aib dan kejelekkannya di akhirat kelak? (QS.49:12) dan (QS.59:10)

Sahabat Ku……………………

Kadang melihat kekurangan diri sendiri lebih sulit dari pada melihat kekurangan orang lain, ibarat kita mempunyai luka di punggung kita tidak bisa melihat luka tersebut apalagi mengobatinya, tapi kita masih punya saudara yang akan selalu membantu kita berusaha mengobati luka tersebut, dan berusaha menjaga agar luka tersebut tidak diketahui orang lain, karena usaha lebih penting dari pada hasilnya,…karena hasil adalah hak Allah………………Sungguh betapa indah persaudaraan ini……………………

Sahabat Ku………………………

Ujung lidah lebih tajam dari ujung tombak, karena luka akibat ujung lidah lebih sulit sembuh , oleh karena itu jagalah lidah kita karena antara muslim satudan yang lainnyaadalah haram hartanya….dan harga dirinya (HR.Muslim)..sungguh betapa mulia persaudaraan ini..

Sahabat Ku………………………

Ombak dilautan begitu dahsyat,sanggupkah kita menghadapinya jika bahtera kita sendiri rapuh,dan berlubang apalagi lubang tersebut bukan karena hantaan ombak, tapi karena hantaman palu kita sendiri ketika kita membuatnya, sungguh berat rasanya.Oleh karena itu ukh…jadilah nakhoda yang baik jika engkau seorang nakhoda…jadilah kelasi yang baik jika engkau seorang kelasi….atau jadilah penumpang yang baik jika engkau seorang penumpang…..maka insya Allah bahtera kita akan selamat sampai tujuan..

Sahabat Ku………………………

Afwan ….sahabat mu ini9 tidak bermaksud menggurui Sahabat Ku,maksud ana hanya mengingatkan, semoga kita menjadi manusia pilihan Allah dan semoga kita dipertemukan di Jannah-Nya….Let’s Fastabiqul Khairat…..

Tuesday, May 16, 2006

Jodoh dan Kedewasaan Kita

Jodoh adalah problema serius, terutama bagi para Muslimah. Kemana pun mereka melangkah, pertanyaan-pertanyaan "kreatif" tiada henti membayangi. Kapan aku menikah? Aku rindu seorang pendamping, namun siapa? Aku iri melihat wanita muda menggendong bayi, kapan giliranku dipanggil ibu? Aku jadi ragu, benarkah aku punya jodoh? Atau jangan-jangan Tuhan berlaku tidak adil?

Jodoh serasa ringan diucap, tapi rumit dalam realita. Kebanyakan orang ketika berbicara soal jodoh selalu bertolak dari sebuah gambaran ideal tentang kehidupan rumah tangga. Otomatis dia lalu berpikir serius tentang kriteria calon idaman. Nah, di sinilah segala sedu-sedan pembicaraan soal jodoh itu berawal. Pada mulanya, kriteria calon hanya menjadi 'bagian masalah', namun kemudian justru menjadi inti permasalahan itu sendiri.

Di sini orang berlomba mengajukan "standardisasi" calon: wajah rupawan, berpendidikan tinggi, wawasan luas, orang tua kaya, profesi mapan, latar belakang keluarga harmonis, dan tentu saja kualitas keshalihan.

Ketika ditanya, haruskah seideal itu? Jawabnya ringan, "Apa salahnya? Ikhtiar tidak apa, kan?" Memang, ada juga jawaban lain, "Saya tidak pernah menuntut. Yang penting bagi saya calon yang shalih saja." Sayangnya, jawaban itu diucapkan ketika gurat-gurat keriput mulai menghiasi wajah. Dulu ketika masih fresh, sekadar senyum pun mahal.

Tidak ada satu pun dalih, bahwa peluang jodoh lebih cepat didapatkan oleh mereka yang memiliki sifat superior (serbaunggul). Memperhitungkan kriteria calon memang sesuai sunnah, namun kriteria tidak pernah menjadi penentu sulit atau mudahnya orang menikah. Pengalaman riil di lapangan kerap kali menjungkirbalikkan prasangka-prasangka kita selama ini.

Jodoh, jika direnungkan, sebenarnya lebih bergantung pada kedewasaan kita. Banyak orang merintih pilu, menghiba dalam doa, memohon kemurahan Allah, sekaligus
menuntut keadilan-Nya. Namun prestasi terbaik mereka hanya sebatas menuntut, tidak tampak bukti kesungguhan untuk menjemput kehidupan rumah tangga.

Mereka bayangkan kehidupan rumah tangga itu indah, bahkan lebih indah dari film-film picisan ala bintang India, Sahrukh Khan. Mereka tidak memandang bahwa kehidupan keluarga adalah arena perjuangan, penuh liku dan ujian, dibutuhkan napas kesabaran panjang, kadang kegetiran mampir susul-menyusul. Mereka hanya siap menjadi raja atau ratu, tidak pernah menyiapkan diri untuk berletih-letih membina keluarga.

Kehidupan keluarga tidak berbeda dengan kehidupan individu, hanya dalam soal ujian dan beban jauh lebih berat. Jika seseorang masih single, lalu dibuai penyakit malas dan manja, kehidupan keluarga macam apa yang dia impikan?

Pendidikan, lingkungan, dan media membesarkan generasi muda kita menjadi manusia manusia yang rapuh. Mereka sangat pakar dalam memahami sebuah gambar kehidupan yang ideal, namun lemah nyali ketika didesak untuk meraih keidealan itu dengan pengorbanan. Jika harus ideal, mereka menuntut orang lain yang menyediakannya. Adapun mereka cukup ongkang-ongkang kaki. Kesulitan itu pada akhirnya kita ciptakan sendiri, bukan dari siapa pun.

Bagaimana mungkin Allah akan memberi nikmat jodoh, jika kita tidak pernah siap untuk itu? "Tidaklah Allah membebani seseorang melainkan sekadar sesuai kesanggupannya."
(QS Al Baqarah, 286).
Di balik fenomena "telat nikah" sebenarnya ada bukti-bukti kasih sayang Allah SWT.

Ketika sifat kedewasaan telah menjadi jiwa, jodoh itu akan datang tanpa harus dirintihkan. Kala itu hati seseorang telah bulat utuh, siap menerima realita kehidupan rumah tangga, manis atau getirnya, dengan lapang dada.

Jangan pernah lagi bertanya, mana jodohku? Namun bertanyalah, sudah dewasakah aku?
Wallahu a'lam bisshawaab.

wassalamu'alaykum wr wb